Terkendala Dana-PGRI Parepare Gagal ke Porseni Provinsi
PAREPARE -- Kontingen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Parepare, dipastikan gagal bersaing di ajang pekan olahraga dan seni (porseni) 2010 tingkat Provinsi Sulsel.
Atlet dan seniman guru Parepare yang sebelumnya sudah mempersiapkan diri terpaksa harus kecewa karena tidak berangkat ke Gowa, tempat pelaksanaan porseni tingkat provinsi. Salah satu alasan tidak berpartisipasinya kontingen Parepare di porseni adalah kendala dana. Anggota tim penyusun cerita dongeng kontingen porseni PGRI Parepare
, Sahran SPd, mengaku kecewa sudah bersusah payah bekerja, namun hanya dalam hitungan 10 menit dia diinformasikan soal pembatalan kontingen Parepare ke Gowa. "Saya sudah hampir sepekan menyusul cerita dongeng yang akan dilombakan di porseni, namun hanya dalam waktu 10 menit saya ditelepon soal pembatalan itu," keluh wakil kepala SMPN 11 Parepare ini. Menurut dia, alasan klasik soal dana, lagi-lagi menjadi dilema sehingga PGRI Parepare gagal mengukir prestasi di tingkat Provinsi Sulsel. Meski diakui menuju porseni provinsi, PGRI Parepare memang minim persiapan. Hanya satu cabang yang menggelar kegiatan porseni yakni PGRI Cabang Bacukiki. Sementara PGRI tingkat kota, PGRI Cabang Soreang, PGRI Cabang Ujung, dan PGRI Cabang Bacukiki Barat sama sekali tidak menggelar kegiatan porseni. "Ini hal klasik yang harus menjadi perhatian PGRI ke depan. Masak hanya karena dana, kita tidak bisa unjuk prestasi di tingkat provinsi," keluh Sahran lagi. Berbanding terbalik dengan dua daerah tetangga Parepare, yakni Sidrap dan Pinrang, yang memastikan diri ikut berkompetisi di porseni tingkat provinsi. PGRI dua daerah itu bahkan punya persiapan mantap dan didukung oleh pemerintah daerah setempat. Wakil Ketua PGRI Parepare, H Abd Majid Madani MPd yang dikonfirmasi terkait kegagalan PGRI Parepare ke porseni provinsi mengatakan, tim porseni Parepare gagal ke tingkat provinsi, dikarenakan dananya tidak ada. Apalagi Ketua PGRI Parepare, Drs Djamaluddin MPd, masih melakukan ibadah Haji di tanah suci Mekah. Namun kata dia, meskipun tidak dapat mengikuti porseni hingga ke tingkat provinsi, untuk acara resepsi, seminar dan zikir, tetap akan diikuti oleh pengurus PGRI kota Parepare. "Masalahnya juga waktu porseninya sangat mepet, untuk mengumpulkan dana kesana harus memerlukan banyak waktu," tandasnya. (syf)
Atlet dan seniman guru Parepare yang sebelumnya sudah mempersiapkan diri terpaksa harus kecewa karena tidak berangkat ke Gowa, tempat pelaksanaan porseni tingkat provinsi. Salah satu alasan tidak berpartisipasinya kontingen Parepare di porseni adalah kendala dana. Anggota tim penyusun cerita dongeng kontingen porseni PGRI Parepare
, Sahran SPd, mengaku kecewa sudah bersusah payah bekerja, namun hanya dalam hitungan 10 menit dia diinformasikan soal pembatalan kontingen Parepare ke Gowa. "Saya sudah hampir sepekan menyusul cerita dongeng yang akan dilombakan di porseni, namun hanya dalam waktu 10 menit saya ditelepon soal pembatalan itu," keluh wakil kepala SMPN 11 Parepare ini. Menurut dia, alasan klasik soal dana, lagi-lagi menjadi dilema sehingga PGRI Parepare gagal mengukir prestasi di tingkat Provinsi Sulsel. Meski diakui menuju porseni provinsi, PGRI Parepare memang minim persiapan. Hanya satu cabang yang menggelar kegiatan porseni yakni PGRI Cabang Bacukiki. Sementara PGRI tingkat kota, PGRI Cabang Soreang, PGRI Cabang Ujung, dan PGRI Cabang Bacukiki Barat sama sekali tidak menggelar kegiatan porseni. "Ini hal klasik yang harus menjadi perhatian PGRI ke depan. Masak hanya karena dana, kita tidak bisa unjuk prestasi di tingkat provinsi," keluh Sahran lagi. Berbanding terbalik dengan dua daerah tetangga Parepare, yakni Sidrap dan Pinrang, yang memastikan diri ikut berkompetisi di porseni tingkat provinsi. PGRI dua daerah itu bahkan punya persiapan mantap dan didukung oleh pemerintah daerah setempat. Wakil Ketua PGRI Parepare, H Abd Majid Madani MPd yang dikonfirmasi terkait kegagalan PGRI Parepare ke porseni provinsi mengatakan, tim porseni Parepare gagal ke tingkat provinsi, dikarenakan dananya tidak ada. Apalagi Ketua PGRI Parepare, Drs Djamaluddin MPd, masih melakukan ibadah Haji di tanah suci Mekah. Namun kata dia, meskipun tidak dapat mengikuti porseni hingga ke tingkat provinsi, untuk acara resepsi, seminar dan zikir, tetap akan diikuti oleh pengurus PGRI kota Parepare. "Masalahnya juga waktu porseninya sangat mepet, untuk mengumpulkan dana kesana harus memerlukan banyak waktu," tandasnya. (syf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar