Oleh : Yuke Indrati
Dalam  rangka implementasi Standar Isi yang termuat dalam Standar Nasional  Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas  satu, dua, dan tiga dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Hal  ini sesuai dengan karakteristik anak di mana pada usia tersebut mereka  masih berada pada rentangan usia dini. Masa ini merupakan masa yang  pendek tetapi sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu,  pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga  akan berkembang secara optimal. Pada masa ini tingkat perkembangan  seorang anak umumnya masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan  (holistik) serta mampu memahami hubungan antar konsep secara sederhana.  Oleh karena itu, proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek  konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.
 
Dengan penerapan pembelajaran tematik belajar akan lebih bermakna karena anak mengalami apa yang dipelajarinya sehingga membantu siswa membangun kebermaknaan  konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui kaitan antar satu mata  pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Selain itu, apa yang dipelajari  akan lebih mudah diingat, dipahami, dan diolah serta digunakan untuk  memecahkan permasalahan dalam kehidupannya. Hal ini sesuai dengan ciri  khas pembelajaran tematik yaitu: 1) Pengalaman dan kegiatan belajar  relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah  dasar; 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran  tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) Kegiatan belajar  akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat  bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir  siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai  dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan  6) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,  toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran.  Tema dalam pembelajaran ini berfungsi antara lain: memudahkan anak  dalam memusatkan perhatian karena terpusat pada satu tema tertentu, anak  dapat mengembangkan berbagai pengetahuan dan mengembangkan berbagai  kompetensi mata pelajaran dalam satu tema, pemahaman terhadap materi  pelajaran menjadi lebih mendalam dan berkesan, serta siswa lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas. 
Selain  itu, pembelajaran tematik ini memberikan beberapa keuntungan bagi guru  antara lain: guru diberi kewenangan untuk menentukan dan memilih tema  yang disesuaikan dengan karakteristik daerah setempat, dapat menghemat  waktu karena beberapa mata pelajaran yang disajikan dapat dipersiapkan  sekaligus sehingga ada kelebihan waktu yang dapat digunakan untuk  kegiatan remedial, serta pemantapan atau pengayaan. 
Pelaksanaan  pembelajaran tematik memerlukan adanya tahap persiapan/perencanaan dan  tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah  melakukan pemetaan SK dan KD, menentukan tema, membuat jaringan tema,  dan menyusun silabus untuk setiap tema yang mencakup beberapa mata  pelajaran dan penyusunan RPP. Pada tahap pelaksanaan kegiatan dapat  dilakukan dengan pengaturan kegiatan harian yang terdiri dari kegiatan  pembukaan yang dilaksanakan selama kurang lebih 1 jam pelajaran,  kegiatan inti selama 3 jam pelajaran dan kegiatan penutup selama 1 jam  pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan beberapa  prinsip yaitu memiliki satu tema sebagai alat pemersatu beberapa mata  pelajaran, berpusat pada siswa, memberi kesempatan kepada anak untuk melihat langsung obyek yang sesungguhnya, melibatkan semua indera, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. 
Beberapa  rambu-rambu yang perlu diperhatikan dalam peneapan pembelajaran tematik  antara lain (1) Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan, (2)  Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester pada kelas yang sama, (3) Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan, namun dapat dibelajarkan melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri,  (4) Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis,  dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral, (5) Setiap kegiatan  pembelajaran hendaknya selalu mempergunakan alat peraga  yang sesuai dengan tujuan, (6) Judul/nama tema maupun jumlah tema yang  dipilih ditentukan oleh masing-masing sekolah, disesuaikan dengan  karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat, (7) Agar  pelaksanaan dapat optimal, jumlah peserta didik disesuaikan dengan  jumlah guru di kelas.
Dengan  berbagai manfaat yang positif maka diharapkan penerapan pembelajaran  tematik akan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar siswa  dan dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak. (YUK/awe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar