Sang Guru,PGRI Cenrana

Sabtu, 11 Juni 2011

JEJAK LANGKAH (Cerita Perjalanan Menuju Daerah)

Judul tulisan ini terkesan berlebihan! Tetapi itulah kenyataannya! Bayangkan harus melakukan perjalanan ke + 440 kab/kota di 33 propinsi yang tersebar di seluruh pulau dan kepulauan yang terbentang di wilayah Indonesia, pastilah sudah tergambar perjalanan yang sangat melelahkan dan pastinya penuh tantangan.
Sebelum memulai kegiatan bantuan teknis dan kegiatan pengembangan model di kab/kota, Tim Puskur berusaha menghubungi teman-teman di kab/kota, itupun tidak semuanya bisa langsung terhubungi dengan mudah dan cepat. Berbagai kendala muncul, mulai dari no telp/hp dan fax dinas yang belum semuanya kita punyai/miliki, sampai kadang-kadang ketika sedang telpon harus teriak-teriak karena suaranya yang pelan, bahkan kadang-kadang ketika sedang bicara harus putus nyambung karena sinyal jelek. Untungnya semua bisa dilalui, meski harus berulangkali berusaha.
Setelah berhasil menghubungi teman dari kab/kota apakah tugas teman-teman Puskur sudah selesai?! BELUM! Kerja belum selesai – belum apa-apa! (jadi ingat puisi Chairil Anwar nich). Yach, tugas sebenarnya adalah ketika sudah sampai di daerah kab/kota. Tugasnya adalah melakukan bantuan teknis berkenaan dengan pembentukan dan pengembangan TPK kab/kota dan pendampingan TPK kab/kota kepada sekolah-sekolah dalam mengembangkan KTSP, dan mengembangkan Model dan bahan ajar KTSP.
Perjalanan ke tiap daerah kab/kota adalah sebuah petualangan yang menantang, tiap-tiap daerah mempunyai cerita sendiri.
Cerita ini dimulai dari ketika kami berangkat dari rumah menuju daerah! Perjalanan ke daerah dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang, kereta api, ataupun bis. Jarak antara rumah kami menuju bandara, stasiun, atau terminal sebagian besar sangatlah jauh! sehingga harus diatasi dengan berangkat lebih awal 3 jam dari rumah sebelum jam keberangkatan. Hal ini dilakukan agar tidak terjebak kemacetan di ibukota dan agar tidak ketinggalan jadwal keberangkatan. Karena jadwal penerbangan pada pagi/subuh, terkadang kami harus berangkat dari rumah sebelum kokok ayam berbunyi! Bahkan kadang-kadang pernah ada diantara kami yang bermalam di kantor agar tidak ketinggalan jadwal keberangkatan pesawat, dan menginap di kantor karena kemalaman sampai Jakarta.
Perjalanan menggunakan pesawat memang tidak lama (tapi ini pun tergantung dari daerah yang dikunjuni juga!), namun kadang-kadang keberangkatannya mengalami penundaan dan bahkan harus ganti pesawat, dikarenakan alasan operasional. Kalau terjadi demikian, kami hanya bisa bersabar. Sesampai bandara di masing-masing propinsi, apakah bisa langsung menuju lokasi kegiatan? Terkadang belum! Karena kami kadang-kadang harus melanjutkan perjalanan, di antaranya menggunakan: angkutan udara: pesawat kecil (yang terbang hanya pada hari tertentu); angkutan darat: taxi, kendaraan sewaan, bis umum, angkutan kecil lainnya, bahkan ojeg; angkutan air: kapal, speed boad, dan perahu. Perjalanan itu dapat memakan waktu berjam-jam menuju lokasi.
Bagaimana perjalanan dari Jakarta yang menggunakan angkutan darat menuju daerah di wilayah pulau jawa? Perjalanan menggunakan kereta api, bis, dan angkutan darat lainnya, tentu saja tergantung jarak tempuh antara Jakarta dengan daerah yang akan dikunjungi. Perjalanannya dapat memakan waktu yang lama, itupun masih melanjutkan lagi dengan angkutan darat lainnya untuk sampai ke lokasi.
Perjalanan menggunakan pesawat, kereta api, dan bis, kemudian dilanjutkan dengan angkutan lainnya adalah jejak langkah kami sebelum memulai kegiatan utama. Meski kami harus melewati perjalanan dengan berbagai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, tetapi kami melakukan dengan sepenuh hati. Terkadang mengalami guncangan dalam perjalanan baik di darat, laut, dan udara. Meski sebagian dari kami kemudian lelah bahkan terkadang jatuh sakit, namun itu bukan masalah yang besar bagi kami.
Kami memang bukan petualang! Tugas pokok dan fungsi Puskur adalah sebagai pengembang model-model. Namun dengan melakukan perjalanan ke berbagai daerah membuat kami merasa sebagai petualang. Suka duka kami sudah rasakan: melakukan perjalanan yang terkadang sulit ke daerah, hidup di daerah, merasakan keindahan alam, dan mencicipi makanan khas daerah.
Suka duka selama perjalanan adalah cerita yang menyenangkan bagi kami. Melelahkan namun mengasyikkan! Ini adalah jejak langkah ketika kami melakukan perjalanan. Bagaimana dengan catatan pekerjaan kami yang utama di daerah? Nantikan edisi berikutnya. (catatan: gempa datang pada saat kegiatan berlangsung, banjir datang ketika kunjungan ke sekolah, dsb). (awe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar